RSPON – Moyamoya merupakan jenis kasus yang cukup langka, kelainan pembuluh darah di otak ini menyebabkan penyempitan dan penyumbatan arteri utama yang memasok darah ke otak dan berisiko memicu stroke. Pada Rokuya Tanikawa Microneurosurgery Course yang diadakan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, acara Workshop yang berlangsung dari 24 Mei 2025 – 29 Mei 2025 ini menghadirkan Prof. Rokuya Tanikawa yang merupakan pakar bedah saraf dunia yang sudah banyak memberikan pelatihan di berbagai negara. Melalui pelatihan microneurosurgery ini diharapkan menghasilkan luaran dokter bedah saraf yang mampu menangani kasus moyamoya di Indonesia. Data dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta telah menangani sekitar 70 kasus dalam satu tahun, dalam kutipan dr. Adin Nulkhasanah Sp.S., MARS pada konferensi pers Peresmian Pusat Moyamoya dan Penyakit Serebrovaskular Kompleks di RSPON Mahar Mardjono Jakarta (24/5), beliau mengatakan bahwa Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta ingin layanan moyamoya ini bisa dikembangkan sehingga semua masyarakat di Indonesia dapat mengakses dan mendapatkan pelayanan yang sama dengan yang ada di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.
Frontotemporal Craniotomy, Anterior Clinoidectomy and Cavernous Sinus Dissection merupakan kuliah yang diterangkan oleh Prof. Rokuya Tanikawa pada sesi pertama Cadaver Dissection Hands-On Course (25/5). Frontotemporal Craniotomy adalah suatu prosedur bedah saraf yang melibatkan pembukaan tengkora di bagian depan dan di atas telinga untuk mengakses area otak yang lebih dalam, seperti dasar tengkorak anterior dan tengah, Anterior Clinoidectomy merupakan prosedur yang biasanya dilakukan untuk menghilangkan tekanan pada saraf atau pembuluh darah yang berada di sekitar bagian tulang di dasar tengkorak, Cavernous Sinus Dissection adalah prosedur yang dilakukan untuk mengakses atau menghilangkan struktur di dalam sinus kavernosus seperti tumor, aneurisma, atau kelainan pembuluh darah. Kombinasi dari prosedur ini dalam beberapa kasus dilakukan bersamaan untuk mencapai tujuan bedah yang lebih luas.