RSPON- Saat ini, perkembangan dunia teknologi berkembang pesat. AI atau Artificial Intelligence merupakan salah satu hasil dari perkembangan dunia teknologi. Pengertian dikutip dari https://aws.amazon.com/id, Kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem dan mesin yang mampu meniru kecerdasan manusia. AI memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti belajar, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memahami bahasa.
Pengembangan teknologi tidak hanya untuk dunia non medis, seirin perjalanan waktu perkembangan teknologi dibidang kedokteran mengacu pada inovasi dan penerapan berbagai teknologi dalam bidang medis untuk meningkatkan diagnosis, pengobatan, dan perawatan pasien. Teknologi ini mencakup berbagai bidang, mulai dari perangkat medis canggih hingga perangkat lunak dan sistem berbasis data.
RSPON Mahar Mardjono Jakarta berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Riset Unggulan ITB 2025 yang diselenggarakan pada 7–9 Agustus 2025 di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesa.Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian pelaksanaan Riset Unggulan ITB “Pengembangan Sistem Pelatihan Anastomosis Side-to-End Pembuluh Otak Berbasis Sensor dan Artificial Intelligence”.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rapat KK Teknik Biomedika, Gedung Labtek VIII Lantai 3, ITB. Kehadiran RSPON mencerminkan komitmen dalam memperkuat kolaborasi strategis antara rumah sakit dan perguruan tinggi, guna memastikan bahwa hasil riset dapat memberikan dampak langsung bagi peningkatan kapasitas tenaga medis serta mutu layanan kesehatan kepada masyarakat.
Inovasi ini ditinjau langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Prof. Stella Christie. Hal ini menjadi dorongan positif bagi seluruh pihak yang terlibat untuk terus mengembangkan riset dan inovasi yang bermanfaat luas bagi dunia medis.
Melalui keterlibatan ini, RSPON Mahar Mardjono Jakarta berperan aktif dalam mendorong inovasi di bidang kesehatan, khususnya dalam pengembangan metode pelatihan bedah saraf yang lebih modern. Diharapkan, penelitian bersama ini dapat menghasilkan terobosan yang tidak hanya bermanfaat bagi dunia medis, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan riset dan teknologi kedokteran di tingkat global. (a.n-Humas)
